Minggu, 12 Juli 2015

Cemburu untuk Rohingya



oleh: D.S

Aku termangu lelah cemburu
Aku terdiam lelah menahan getar geraham




Ya! Bagaimana bisa?
Rohingya.
Cemburu pada mereka yang bergulat dengan waktu
Berdebat dalam kenyataan, penyiksaan.

Garis-garis tangan kian mengasar
Kulit-kulit kian menghitam
Puluhan jam, ratusan menit, ribuan detik
menahan getirnya terombang-ambing dalam lautan

Aku cemburu, sungguh.
Jika mereka tak lelah berjuang untuk secercah harapan
mengapa tak mampu ukuwah ini rengkuh dalam dekapan.

Dalih nasionalisasi,
Alabi tak ada nasi,
Bah! Hanya membusuk dan membasi.

Aku cemburu... mengapa aku tak bisa membantu.
Aku cemburu... mengapa aku tak setegar itu.

Aku cemburu, atas ujian yang menyimpan harapan
Balasan Jannah di hari kemudian.

Aku terdiam dalam getir pertanyaan.
Sedang mereka menimbun pahala sabar dalam cobaan,
sanggupkah aku beratahan dalam kenikmatan? []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar