Minggu, 05 April 2015

Surat Cinta untuk Aisyah

Aisyahku, yang di dalam namamu tidak tercantum lafadznya.
Telah kutemukan kekuatan cintamu dari hati yang penuh kasih.
Aisyahku, kau akan menjadi perempuan mulia,
seperti Aisyah istri Nabi SAW. Aisyah istri Kak Fahri, jika engkau terus memperbaiki diri.

Aisyahku, dalam namamu memang tak tercantum lafadznya.
Terang telah kusebut engkau perempuan "mulya" dalam doa.
Aisyahku, bibir Ibu telah mengucap pinta pada Allah di hadapan Ka'bah.
Agar kelak kau jadi perempuan solehah.

Aisyahku, dalam namamu tak tercantum lafadznya.
Aku mencintai sosokmu yang mulia,
jika kau mau, aku ingin menjadi orang yang pantas bagimu.
Tapi Aisyahku, ridho Allah akan selalu sesuai janjinya.
Keadilan.
Hati yang baik adalah untuk hati yang baik pula.

Aisyahku, kau perempuan mulia, meski tak tertulis nama itu dalam namamu.
Kau tak akan jadi Aisyah tanpa kuat.
Kau tak akan jadi kuat tanpa ujian.
Dan, kau tak akan mendapat ujian tanpa terus belajar.
Aisyahku, jadilah pembelajar yang baik hari ini.
Kutitipkan salam rinduku kepada Allah di setiap kubersujud.

Aisyahku, agak berlebihan jika kumemintamu mempersiapkan diri untukku.
Hari ini aku adalah saudara muslim-mu.
Aisyahku, hak yang kumiliki saat ini adalah beramar ma'ruf nahi munkar.
Aisyahku, jemput dan peluk cinta Allah, perempuan mulia.

Aisyahku. []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar